--- Welcome to Berburu Ilmu! Terima Kasih Atas Kunjungannya --- Terima kasih juga saya sampaikan kepada yang sudah memberikan komentar, kritik dan saran yang membangun untuk kemajuan blog ini --- Terima Kasih ---

12 Dec 2008

BatikTulis


Of Reference : Giriloyo merupakan suatu kawasan pedusunan yang terletak di desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, daerah Istimewa Yogyakarta. Keberadaan kawasan ini dikelilingi oleh pegunungan yaitu pegunungan Giri dan pegunungan Merak. Awalnya, kawasan ini merupakan suatu pedusunan dengan nama dusun Giriloyo. Namun seiring dengan majunya roda pemerintahan (dalam hal ini bidang administrasi pemerintah). Pemerintah desa wukirsari mengambil kebijaksanaan untuk membagi (pemekaran) dusun Giriloyo menjadi tiga dusun yaitu dusun Giriloyo, dusun Cengkehan, dan dusun Karangkulon, dengan pertimbangan efektifitas dan efisiensi karena luasnya kawasan dan tingginya jumlah penduduk yang menghuni kawasan ini.
Walaupun Giriloyo secara birokrasi terbagi menjadi tiga pedusunan, namun masyarakat secara umum sampai saat ini menganggap dirinya satu, yaitu “Giriloyo”, sehingga dalam bahasan ini, Giriloyo dipandang secara umum yaitu dusun Cengkehan, dusun Karangkulon dan Giriloyo sendiri yang memiliki kesamaan kultur dan latar belakang sejarah.

Sekilas Sejarah Per-Batik Tulisan di Giriloyo
Giriloyo yang terletak di kaki pegunungan Giri dan Merak yang mana di masing masing pegunungan ini terdapat makam suci Kraton Ngayogyokarto Hadiningrat dan Surakarta, serta makam Panembahan Juminah dan Sunan Cirebon [Syeh Abdul Karim]

Makam suci Giriloyo
Makam ini terletak di pegunungan Giri, tepatnya di dusun Cengkehan sebelah utara. Disini terdapat makam Sunan Cirebon, makam ibunda Sultan Agung dan kerabat Kraton lainnya.
Berlatar belakang dari keberadaan dua makam suci tersebut dimungkinkan bahwa batik Giriloyo diawali/ di bawa oleh kerabat keraton secara langsung. mengingat seni batik tulis merupakan seni kriya yang muncul dari dalam keraton. yang pada akhirnya secara kultural peradaban ini mempengaruhi mata pencaharian masyarakat Giriloyo sampai saat ini, yaitu sebagai pengrajin batik
Perbatik tulisan di Giriloyo pernah mengalami booming pada dekade tahun 90-an, hal ini ditandai dengan tingginya nilai order (batik dari owner domistic maupun mancanegara) serta pesatnya koperasi koperasi batik.
Seiring dengan terjadinya krisis moneter di Indonesia, nampaknya berpengaruh besar pada sektor ekonomi, dalam hal ini per-batik-tulisan pun tak ketinggalan, masyarakat kesulitan untuk memasarkan hasil kerajinan dan koperasi koperasi kesulitan untuk menampung hasil kerajinan, sementara outputnya sangat sulit.
Berbagai terobosan telah ditempuh, berbagai upaya telah dilakukan namun hasilnya kurang memuaskan. Akhirnya, pengrajin batik di Giriloyo hanya sebagai buruh, di mana kegiatan membatik sebatas proses pembuatan batik (pemolaan dan isian) sedangkan pewarnaan dilakukan oleh juragan. dari ini semua, perbaikan ekonomi batik tulis tidak dapat ditempuh secara maksimal, mengingat semua kebijaksanaan ditentukan oleh juragan, bukan oleh pengrajin.
Hari Sabtu tanggal 27 Mei 2006 silam Yogyakarta, terlebih wilayah Bantul yang termasuk di dalamnya “GIRILOYO” dilanda musibah Gempa bumi, yang begitu dahsyat. Yang mengakibatkan lumpuhnya kegiatan ekonomi di masyarakat. Para pengrajin batik kehilagan peralatan membatik, yang secara otomatis kegiatan membatik berhenti total. Mereka tak tahu lagi apa yang harus diperbuat dan menyikapi kondisi yang demikian ironisnya.
Melihat kondisi yang demikian, akhirnya sekelompok anak muda mencoba mencarikan solusi atas penderitaan yang menimpa nenek, emak, biung serta mbakyu-mbakyu mereka. Maka dibentuklah kelompok Batik Tulis “Giriloyo” dengan harapan bangkitnya kembali roda perekonomian dari sector batik tulis di dusun Giriloyo.

"Batik merupakan karya adiluhung. warisan sang kreator masa lalu (nenek moyang). proses pembuatannya memerlukan olah pikir serta imajinasi tinggi sehingga menghasilkan karya yg melegenda. baik dari nilai estatika serta ragam hias maupun motifnya"

Outbond
Outbond ini, diperuntukkan bagi seluruh siswa-siswi sekolah dasar hingga SMA, kami juga menyiapkan outbond bagi mahasiswa dan umum. Kegiatan ini diselenggarakan dengan tujuan untuk melestarikan dan mengenalkan kebudayaan yang adi luhung(batik). Dari sini di harapkan peserta dapat lebih mencintai dan melestarikan kebudayaan.

Pada Outbond ini, akan dapat lebih mengetahui tentang sejarah batik dan perkembangannya, motif dan filsafat. Dalam outbond ini diajarkan pula tentang proses pewarnaan dan pelorotan (proses mengilangkan malam/lilin sebagai perintang warna). Yang lebih menarik dalam outbond ini adalah seluruh peserta mendapatkan kesempatan untuk praktik langsung membatik di workshop yang mengasyikkan, tentunya dengan menggunakan alat yang telah disediakan. Bukan itu saja, bagi peserta yang menginginkan menikmati keindahan alam di sekitar workshop batik "Giriloyo" juga akan dipandu oleh Guide lokal untuk berkeliling dusun, sebab di sini ada berbagai potensi alam dan budaya yang menarik untuk di kunjungi.

No comments :